Cover Final Flag Raising 1st Dec 2016 Global Foto: Jubi |
Jayapura, Jubi/Yalkom News – KOMNAS HAM
meminta pihak aparat keamanan tidak melakukan tindakan kriminalisasi,
penangkapan, penganiayaan, penyiksaan serta pembunuhan terhadap para aktivis
dan rakyat Papua menghadapi tanggal 1 Desember 2016.
“Pihak aparat seminimal mungkin menghindari
potensi terjadinya pelanggaran hak asasi manusia ditengah Indonesia sedang
meyakinkan dunia internasional tentang prospek perdamaian di Tanah Papua,” ujar
Natalius Pigai dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa (29/11/2016).
1 Desember sering ditandai dengan peningkatan
eskalasi keamanan terkait peringatan peristiwa sejarah Deklarasi Kemerdekaan
West Papua 1 Desember 1961. Namun demikian, sebagian masyarakat Papua tidak
gentar dan memperingatinya, baik terbuka maupun tertutup.
Rencana KNPB
Demikian pula Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
yang sejak satu minggu lalu telah menyatakan seruannya.
Victor Yeimo, Ketua KNPB dalam seruannya mengajak
masyarakat memperingati 1 Desember sebagai hal yang harus dirayakan. “1
Desember wajib dirayakan oleh rakyat West Papua sebagai hari paling bersejarah
dimana orang Papua memanifestokan identitas politik kebangsaannya sendiri,”
ujarnya di laman facebook resminya beberapa waktu lalu.
Dikonfirmasi Jubi, Selasa (29/11) Yeimo menambah
bahwa seluruh wilayah dimana KNPB ada, akan merayakannya. “Semua wajib
meliburkan diri dan merayakannya. Kami memang serukan KNPB seluruh wilayah akan
rayakan dalam bentuk ekspresi apapun.”
Di Wamena, lanjutnya, akan ada aksi damai
besar-besaran, sementara di Timika dan Manokwari akan ada kegiatan di
lingkungan setempat. “Sementara di Jayapura akan dipusatkan di Asrama Rusunawa
Universitas Cenderwasih. Jadi bagi yang berada di Numbay bisa gabung ke Asrama
Rusunawa Waena,” kata Yeimo.
Bagi KNPB perayaan 1 Desember kali ini menandai
bangkitnya solidaritas yang terus mengalir dari berbagai tempat terhadap
kemerdekaan Papua. “Bulan Desember bangsa Papua mestipastikan ULMWP jadi
anggota penuh MSG, pastikan solidaritas bertambah dari Eropa, Afrika, Asia,
bahkan Indonesia sendiri, serta pastikan pengorganisiran diri dalam gerakan
damai dan bermartabat. Kita sambut kado natal dari MSG nanti,” tegasnya.
Sebelumnya (23/11) Parlemen Nasional West Papua
(PNWP) wilayah Lapago kepada Jubi mengatakan menolak ‘gerakan tambahan’ atau
pemanfaatan ‘pihak ketiga’ dalam peringatan 1 Desember 2016 mendatang.
Menurut dia pihaknya tidak mau dibatasi dalam
memperingati yang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan West Papua. “Yang jelas
kami tidak bisa dibatasi karena ini HUT Kemerdekaan. Tetapi kami
himbaukan yang selama ini ada isu mau kibarkan bendera dan lain-lain, itu tidak
benar. Kalau ada yag sebarkan isu demikian itu berarti ada pihak ketiga yang
bermain,” kata dia.
Dari Timika Ketua KNPB Agus Kossay mengonfirmasi
perayaan 1 Desember di sekretariat KNPB Timika. “Sejauh ini berjalan lancar,
kami sudah bertahukan aparat kemanan bahwa kegiatan kami dalam bentuk ibadah
dan syukur di sekretariatan saja,” kata dia.
Kossay melanjutkan bahwa KNPB sudah tegaskan
tanggal 1 Desember tidak ada pengibaran bendera hanya ibadah dan syukuran,
karena bendera itu sakral bagi bagsa papua. Bila sudah berkibar maka harus
selamanya,” kata dia.
Perhatian dunia
Terkait seruan global pengibaran bendera dari
beberapa negara yang bersolidaritas untuk West Papua, Kossay mengatakan dalam
konteks itu maknanya berbeda. “Mereka kibarkan di luar negeri itu berbeda,
tujuannya untuk yakinkan dunia atas persoalan West Papua, lagipula situasi
demokrasi di negara-negara itu memungkinkan mereka melakukannya,” kata Kossay
lagi.
Berkaitan dengan itu, Natalius Pigai menekankan
agar pemerintah dan pihak-pihak yang merayakan hari tersebut untuk sama-sama
menahan diri.
“Pada saat ini dunia makin terbuka dan informasi
dapat diakses dengan mudah, tentu saja berbagai peristiwa pelanggaran HAM
di Papua akan diketahui dan disorot dengan mudah, maka terkait tanggal 1
Desember kami minta agar semua pihak baik kelompok yang merayakan maupun aparat
keamanan tetap bergerak dalam koridor hak asasi manusia, yaitu penghormatan
kebebasan berekspresi dan ketertiban rakyat tetap dijaga,” ujar dia.(*)
Copyright ©: Jubi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan anda untuk Tunas Yalkom