Bupati Mamberamo Tenggah Riky Ham Pagawak. – Jubi/ Agus Pabika |
Pemerintah pusat, kata Pagawak, sudah mengalokasikan cukup banyak
penerimaan ASN bidang kependidikan untuk Mamteng, namun hanya sedikit
yang mendaftar. Para pelamar umumya mencari tempat strategis.
Jayapura, Jubi-yalkomnews –Bupati
Mamberamo Tenggah (Mamteng) Riky Ham Pagawak mengeluhkan sulitnya
mencari guru untuk mengajar di kabupatennya. Menurutnya, banyak guru
yang sudah ditempatkan dan diangkat penjadi Aparatur Sipil Negara (ASN),
bahkan terus digaji, namun akhirnya kebanyakan berada di kota.
Kondisi
seperti itu, katanya, menyebabkan tingkat pendidikan di daerah
pegunungan Papua seperti di Mamberamo Tengah sangat menurun.
Pernyataan
itu disampaikan Bupati usai mengikuti ibadah penyambutan 50 guru
kontrak di Kabupaten Mamberamo Tengah bersama jemaat GIDI di Provinsi
Papua di Aula STT-GIDI Sentani, Jayapura, Minggu, (9/10/2016).
Pemerintah
pusat, kata Pagawak, sudah mengalokasikan cukup banyak penerimaan ASN
bidang kependidikan untuk Mamteng, namun hanya sedikit yang mendaftar.
Para pelamar umumya mencari tempat strategis.
“Akibatnya
beberapa Sekolah Dasar (SD) diajar tiga sampai empat guru, ini
berdampak pada penyiapan SDM di Mamberamo Tengah,” katanya.
Sebagai
jalan keluar, Pemkab Mamberamo Tengah bekerja sama dengan Yayasan
Indonesia Cerdas mendatangkan 50 guru kontrak tahun ini. Guru-guru
kontrak tersebut akan ditempatkan di sekolah-sekolah di lima distrik.
Masing-masing 20 orang di Kobakma, 6 orang di Megambilis, 10 orang di
Kelila, 7 orang di Ilugwa, dan 7 orang di Eragayam.
Pemkab,
katanya, akan memantau langsung kerja sama guru kontrak tersebut. Jika
gurunya cukup akan dipertahankan dan jika masih dibutuhkan akan ditambah
tahun berikutnya.
“Ini
menjadi program prioritas, kalau sudah ditempatkan mereka tidak fokus,
itu jelas akan berdampak pada kualitas pendidikan,” kata Ham Pagawak.
Ketua
Yayasan Indonesia Cerdas, mengatakan Papua harus menjadi berkah untuk
banyak orang dan berdaulat demi kemuliaan Tuhan. Sesuai visi Indonesia
cerdas mencerdaskan, memberdayakan, dan yang paling utama yaitu
membentengi iman amanat agung.
Menurutnya,
Papua tidak membutuhkan uang, harta dan lainnya. Namun membutuhkan
kasih manusia yang memanusiakan manusia Papua. (23-Ndialeck,Jr.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan anda untuk Tunas Yalkom